Sedekah yang Bikin Istri Saya “Kembali”
Belum genap sebulan Laskar Sedekah beroperasi di Kota Pahlawan. Tapi antusias masyarakat Surabaya sangat tinggi merespon program-program LS Surabaya. Seminggu terakhir banyak sekali sms ataupun inbox di bebagai media sosial yang menyatakan minatnya untuk bergabung menjadi pasukan Laskar Sedekah Surabaya. Yang luar biasa, minat itu datang tak hanya dari Surabaya saja, bahkan dari kota-kota satelit seperti Sidoarjo dan Gresik, sampai kota yang jaraknya lumayan jauh seperti Probolinggo dan Malang. Animo masyarakat semakin meningkat ketika Mas Ma’ruf tampil di Metro TV dalam acara Kick Andy yang disiarkan tepat di hari lebaran. Media sosial ramai dengan notif-notif dan pesan yang intinya penasaran dengan Laskar Sedekah, bahkan antusias ingin mendirikan LS di kotanya.
Program-program LS juga turut mengalami peningkatan minat. Salah satunya adalah ODOT alias One Day One Thousand atau sehari seribu rupiah. Program ini baru mulai dilaksanakan kurang dari seminggu, namun respon masyarakat cukup tinggi. Dalam sehari, lima celengan kami antarkan kepada mereka yang ikut berpartisipasi dalam ODOT. Partisipannya pun beragam mulai dari ibu rumah tangga, pegawai, karyawan, hingga mahasiswa. Salah satunya Mbak April, seorang petugas kesehatan yang tiap hari harus bolak-balik Surabaya-Gresik untuk bekerja di salah satu RS di Gresik. Seminggu sekali ia juga diminta konsultasi di salah satu Rumah Sakit Muhammadiyah di Surabaya. Hal yang menurut kami patut dicontoh adalah semangatnya berbagi. Katanya, “Kalau kita menuruti kemauan kita akan harta, kita bisa dan insyaAllah kami mampu. Tapi, kami masih punya saudara yang juga butuh pertolongan, jadi kami tetap berusaha untuk berbagi dan tidak mementingkan diri kami sendiri”.
Ada pula Mas Andi, seorang karyawan perusahaan otomotif yang berkantor di Surabaya. Belum ada sepuluh menit kami bercakap-cakap saat mengantar 5 celengan yang ia pesan, ia sudah bercerita banyak tentang pengalamannya bersedekah. “Mas, istri saya bisa kembali ke Surabaya karena saya bersedekah” Singkat cerita, awalnya ia dan istrinya sama-sama bekerja di Surabaya. Namun, tiba-tiba istrinya dipindahtugaskan ke Balikpapan. Seminggu sekali istrinya harus mengeluarkan biaya tak sedikit demi bisa pulang bertemu suami dan putrinya. Mas Andi pun lanjut bercerita, “saya jual motor, saya gunakan untuk umroh dan saya berdoa supaya istri saya bisa kembali ke Surabaya bersama kami.” Tak lama, istrinya kembali dipindahtugaskan ke Surabaya. Ia pun menambahkan, “sekarang kalau mau minta pindah tugas harus pakai ini” Tangannya mengisyaratkan uang pelicin. Tapi alhamdulillah dengan sedekah saya bisa mengembalikan istri saya.
(And)